Kamis, 18 Desember 2008

School Seks


Terdapat sekolah yang sangat elit, tapi anehnya lebih banyak cewek yang kaya daripada cowoknya sehingga semua cewek di sekolah itu sangat cantik, kulitnya putih mulus, dan bodynya sexy dan terawat. Sekolah itu bagaikan surga bagi para cowok


karena semua ceweknya sexy-sexy dan cantik-cantik serta semua ceweknya boleh diraba bahkan dientot kapan saja dan dimana saja oleh para cowok di sekolah itu, anehnya cowok-cowok di sekolah itu banyak yang wajahnya jelek dan kurus-kurus. Setiap cewek di sekolah itu tidak boleh menggunakan sehelai benang pun untuk memudahkan para cowok dan para guru me*******i para cewek, dan karena ketika mereka (cewek) masuk pertama kali di sekolah itu, semuanya diberi satu pil yang gunanya untuk membuat toket dan pantat cewek-cewek itu menjadi kencang dan padat dan membuat toket para cewek itu menjadi berukuran 36 C dan bisa mengeluarkan susu, pil itu juga berguna membuat para cewek itu tidak pernah kehabisan tenaga sehabis ngesex, dan membuat mereka selalu tidak pernah puas akan sex, serta membuat mereka tidak bisa hamil walaupun banyak sperma yang masuk ke vagina mereka sehingga cewek-cewek mau dientot para cowok dan guru serta karyawan tanpa pikir-pikir, dan bagi para cowok di setiap ruangan disediakan bermangkuk-mangkuk viagra. Sehabis me*******, pikiran mereka “plong” sehingga mereka bisa menerima pelajaran dengan mudah dan membuat nilai-nilai mereka tinggi sehingga sekolah itu menjadi sekolah swasta favorit.

Walaupun semua cewek di sekolah itu cantik tapi ada satu yang tercantik diantara 3 angkatan, cewek itu bernama Putri. Selain Putri sangat cantik, vagina dan anus Putri sangat rapat dan kesat seakan-seakan vagina dan anus Putri memijat dan menyedot setiap penis yang memasukinya, karena itu, dalam sehari Putri bisa dientot sampai lebih dari 45 kali baik oleh temannya, gurunya, ataupun karyawan sekolah.

Putri sedang belajar biologi bab reproduksi, lalu gurunya berkata “putri, maju kesini!”, “iya, pak” jawab Putri. Setelah di depan, Putri berkata “ada apa, pak?”, “bab ini memerlukan praktek” balas sang guru. Putri tersenyum karena dia sudah merasa horny, lalu Putri berbaring di salah satu meja dan melebarkan kakinya sehingga vaginanya terlihat jelas oleh gurunya yang berada tepat di depan vaginanya. Gurunya langsung menjilati vagina Putri, sang guru memasukkan lidahnya ke dalam vagina Putri lalu menjilati klitoris Putri hingga Putri mendesah “aaaahhhhh….. te,,,,ruuu,,,,,ssss,,,,paaaaa,,,,kkkk!!!!”, sang guru terus memainkan lidahnya didalam vagina Putri, lalu dia menjilati di sekitar bibir vagina Putri, sementara itu puting Putri dihisap dan digigiti bergantian oleh teman-temannya baik cewek maupun cowok. 15 menit kemudian, tubuh Putri mengejang, lalu Putri berteriak “aaaahhh….,,!!!” menandakan orgasmenya yang pertama lalu sang guru melahap cairan Putri dengan rakus sampai terdengar bunyi “sluuurrrppp….”, setelah cairan Putri habis diminum oleh gurunya lalu sang guru mundur dan menyuruh murid-murid yang lain untuk menjilati vagina Putri.

Sudah 2 jam, vagina Putri banjir oleh cairannya sendiri dan juga ludah teman-temannya, 15 menit sebelum bel berakhir, sang guru menghujamkan ******nya ke dalam vagina Putri, karena vagina Putri sudah licin, ****** sang guru meluncur masuk ke dalam vagina Putri dengan mudah. Sang guru terus memompa ******nya di dalam vagina Putri, Putri mendesah “aaaahhh…..aaaahhhh……aaaahhh…..”, 15 menit kemudian, sang guru mempercepat sodokannya, tak lama kemudian sang guru berteriak “aaakkhh….kelu……aaarrr!!!” lalu sang guru menyemburkan spermanya ke dalam vagina Putri, bersamaan dengan itu bel pun berbunyi. Sang guru langsung keluar, sedangkan murid-murid yang lain langsung meninggalkan kelas biologi dan menuju kelas seni.

Sementara itu, Putri bangkit dengan selangkangan yang basah karena cairan vaginanya, sperma sang guru, dan air ludah semua temannya dan pergi ke kamar mandi. Kamar mandi di sekolah itu sangat lengkap, ada shower, wc, dan juga bathtubnya (maklum ceritanya kan sekolah anak kaya jadi fasilitasnya lengkap), dan juga WC cewek digabung dengan WC cowok, supaya para cowok bisa sekalian *******in cewek di kamar mandi. Saat Putri masuk ke kamar mandi ada 5 cowok sedang buang air kecil, Putri langsung berkata “ayo sini, ******nya gw cuciin pake mulut gw”, ke 5 cowok tersebut langsung mendekati Putri yang sudah berjongkok, Putri langsung memasukkan ****** pertama ke mulutnya, Putri langsung merasakan air seni di mulutnya, dan ketika Putri sedang asyik-asyiknya menghisap ****** yang ada di mulutnya, tiba-tiba ****** itu menyemburkan air seni ke dalam mulut Putri, tanpa ragu-ragu Putri langsung meminumnya, dan begitu seterusnya sampai ke 5 cowok itu menyemburkan air seni ke mulut Putri, lalu tubuh Putri ‘dikeroyok’ oleh ke 5 cowok itu, dan ke 5 cowok itu menyemburkan maninya ke vagina Putri secara bergantian, setelah selesai ke 5 cowok itu keluar dari WC, sedangkan Putri masih tergeletak di lantai kamar mandi tersebut.

Putri langsung berdiri dan menuju ke shower, lalu Putri mandi di bawah shower sambil membersihkan vaginanya yang sudah penuh dengan sperma. Setelah selesai, Putri menuju ke kelas seni, ternyata disana guru & teman-temannya sedang melakukan pesta sex. Putri langsung ikut pesta sex itu. Setelah bel berbunyi, pesta sex itu selesai.

Setelah pulang sekolah, guru cowok, semua murid cewek dan cowok, dan karyawan berkumpul di aula yang besar dan melakukan pesta sex yang bisa-bisa sampai 5 jam atau lebih, dan sudah pasti vagina, anus, dan mulut Putri lah yang paling banyak dimasuki penis karena vagina dan anus Putri sangat sempit sehingga semua cowok suka dengan vagina & anus Putri lagipula Putri adalah yang tercantik dan juga paling jago dalam hal memainkan penis di mulutnya, tubuh Putri sampai dientot oleh semua cowok di sekolah baik guru, murid-murid cowok, dan para karyawan. Dan setelah selesai cewek-cewek itu saling menjilati tubuh mereka yang sudah berlumuran sperma satu sama lain, sedangkan para cowok di ruangan itu ada yang memotret, ada yang memfilmkannya, bahkan ada yang mengencingi mereka. Setelah selesai, para cewek dimandikan para cowok, kemudian para cewek memakai seragam yang berguna untuk menipu ortu mereka, dan mereka pulang ke rumah masing-masing. Dan hari keesokannya sudah pasti sama yaitu sex tanpa henti bagi cewek, dan memasuki vagina cewek muda yang sempit dan kesat kapan saja bagi para cowok, guru cowok, dan karyawan

Baca Selengkapnya......

3 ce MonTok



Kisah ini aku alami kurang lebih 1 bulan yang lalu. aku tepat berusia 17 tahun. Namaku tedy dan saat itu aku masih sekolah di salah satu sma ternama di lampung tengah.

Orang bilang tampangku lumayan, mirip-mirip dengan presenter top Om Farhan. Apalagi aku diberi fasilitas yang berlebih oleh orang tuaku. Aku tinggal bersama nenekku karena kedua orang tuaku di mutasi keluar pulau jawa. Jauh dari orang tua membuat aku tenggelam dalam pergaulan bebas.

Waktu itu aku sedang sering jalan bareng dengan Ida. Orangnya putih cantik, tubuhnya tinggi langsing dengan potongan rambut pendek seperti cowok. Payudaranya tidak besar tetapi pinggul dan pantatnya menungging ke belakang sehingga bila Ida memakai celana jeans ketat akan terlihat sangat seksi Ida usianya saat itu sekitar 19 tahun dan baru saja lulus SMA. Aku sudah beberapa kali em-el dengannya, tetapi pengalaman yang terakhir aku alami dengannya sangat berkesan bagiku, aku terlibat pesta orgy dengannya.

Ceritanya pada suatu hari aku pergi dengan Ida dan adiknya, Santi, ke rumah salah seorang saudaranya. Santi secara fisik berbeda dengan Ida, Santi lebih pendek tetapi tubuhnya putih montok. Kami berkunjung ke rumah Wulan. Di sana ternyata sudah ada Tomy, pacar Wulan. Keadaan rumah wulan sangat sepi karena keluarganya sedang menghadiri undangan di luar kota.

Kami berlima kemudian terlibat obrolan seru sambil diselingi minum minuman keras Jack Daniel yang sudah dicampur dengan buah vita. Aku juga mengeluarkan 3 linting ganja yang kami hisap bersama bergantian. Tidak berapa lama kami mulai mabuk. Wulan dan Tomy permisi ke loteng atas karena akan menonton TV di lantai dua. Aku, Ida dan Santi melanjutkan perbincangan.

Saat asik menikmati minuman keras samar-samar kami mendengar suara erangan dari kamar atas. Kami bertiga saling berpandangan. Ida tersenyum geli dan kemudian mengajak aku dan Santi untuk mengintip ke atas. Santi menolak untuk ikut ke atas, akhirnya aku dan Ida dengan berjingkat-jingkat menaiki tangga ke atas untuk melihat apa yang sedang Wulan dan Tomy lakukan.

Di ruang tengah atas ternyata keadaan sepi. TV masih menyala tetapi Wulan dan Tomy tidak tampak di sana. Aku dan Ida kemudian mendekati satu-satunya kamar yang ada di lantai atas. Semakin dekat semakin terdengar suara-suara yang “mencurigakan”. Dengan perlahan Ida menyingkap tirai hordeng kamar atas, maka tampaklah pemandangan yang luar biasa bagiku. Tomy dan Wulan dalam keadaan bugil tampak sedang bersetubuh. Tomy tampak sedang menindih tubuh Wulan. Posisi mereka membelakangi jendela kamar sehingga kami dapat melihat jelas penis Tomy yang keluar masuk lubang memek Wulan. Baru kali ini aku melihat orang lain bersetubuh di depanku sehingga aku mengalami sensasi yang luar biasa.

Tiba-tiba Ida menarik tanganku ke sofa di ruang tengah. Nampaknya dia juga terangsang melihat pemandangan di kamar itu. Dengan bernafsu Ida melumat bibirku sementara tangannya meremas-remas penisku. Aku tidak mau ketinggalan, kuremas-remas kedua buah pantat Ida. Ida kemudian menunduk di depanku, dengan cepat dibukanya resleting celanaku sehingga penisku yang sudah menegang menyembul ke luar dari celanaku. Dengan sigap Ida langsung mengulum batang penisku, sementara tangannya menyusup ke dalam bajuku dan mengusap-usap puting susuku. Birahiku benar-benar terbakar. Tanganku memegangi kepala Ida dan mendorongnya maju mundur sementara lidah Ida terasa mengelus-elus kepala penisku.

Tak berapa lama Ida berdiri dan melepaskan celananya. Maka tampaklah memeknya yang menggelembung ditumbuhi oleh bulu-bulu halus . Ida kemudian naik ke atas sofa dan menungging di hadapanku, tampaknya ia sudah tidak tahan dan ingin aku segera menyetubuhinya. Aku tidak mau terburu-buru. Ku singkapkan buah pantatnya maka tampaklah belahan memeknya yang merah menganga di depanku. Aku kemudian menjilati memeknya. Ku hisap bibir memek dan itilnya. Sesekali kujilati lubang pantatnya dan ku gigit kedua buah pantatnya.

Tak lama kemudian aku berdiri di belakangnya. Perlahan-lahan ku masukan batang penisku ke lubang memeknya. Memeknya yang basah membuat penisku dengan mudah masuk ke dalamnya. Ida mengerang, wajahnya di tutupkan ke bantal sofa. Aku mulai menggenjot pantatku maju mundur, suara pahaku yang beradu dengan pantatnya membuatku semakin bernafsu. Tak berapa lama Ida mengangkat kepalanya , pantatnya didorong ke belakang sehingga batang penisku hampir masuk semua ke lubang memeknya. “Ah, Ver, aku mau keluar nih, ah..”, erangnya. Aku semakin cepat menggenjot pantatku. Aku pun sudah tak tahan lagi karena bibir memek Ida erat sekali mencengkram batang penisku. Tiba-tiba Ida menjerit kecil, ia mengalami orgasme, aku semakin kuat mengocok penisku di lubang memeknya. Tak berapa lama akupun mengalami ejakulasi. Ku tekan penisku dalam-dalam ke lubang memeknya. Spermaku muncrat di dalam memeknya.

Aku kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan penisku. Ida tampak duduk di sofa membersihkan lubang memeknya dari spermaku dengan tisu. Agak lama aku di kamar mandi karena dengkulku masih lemas karena persetubuhan tadi. Selesai membersihkan penisku, aku kembali ke ruang TV. Sesampainya di sana aku disuguhi pemandangan yang luar biasa. Ida tampak duduk di sofa, Wulan berjongkok di selangkangan Ida melakukan oral sex. Tomy berdiri di atas sofa sementara Ida tampak mengulum batang penisnya.

Birahiku naik kembali, aku hampiri mereka dan kembali kubuka celana jeansku. Ku elus-elus pantat Wulan yang besar. Ku masukan jari tengahku ke lubang memek Wulan. Memek Wulan masih basah, mungkin karena sperma Tomy belum kering di lubang memeknya. Aku mengocok-ngocok jariku dengan cepat di lubang memek Wulan. Aku tidak tahan, segera saja ku masukan penisku ke lubang memek Wulan dan ku genjot pantatku maju mundur. Wulan semakin rakus menjilati memek Ida sementara Ida asik mengulum penis Tomy sambil tangannya meremas-remas buah zakar Tomy. Tangan Tomy tampak menggerayangi ke dua payudara Ida.
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah menaiki tangga. Rupanya Santi menyusul kami ke atas. Melihat pemandangan yang ada di depan matanya Santi tampak tertegun. Tapi kemudian perlahan Santi menghampiri kami. Santi berdiri di sampingku. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kutarik tubuhnya dan kulumat bibirnya sementara penisku terus keluar masuk lubang memek Wulan. Aku singkapkan baju dan BH Santi ke atas, maka menyembulah kedua susu Santi yang putih bulat. Dengan rakus ku hisap kedua susu Santi bergantian kiri kanan. Puting susunya terasa mengeras di dalam mulutku.

Tomy kemudian menghampiri Santi dari belakang. Tangannya membuka resleting celana Santi dan memelorotkannya ke bawah. Di tariknya Santi ke atas Sofa di samping Ida. Santi menungging di atas sofa, mulutnya menghisap payudara Ida, sementara ku lihat Tomy memasukan penisnya ke lubang Memek Santi. Pemandangan yang luar biasa indah, Santi sang adik menjilati payudara Ida, kakaknya, sementara Tomy asik mengerjai lubang memek Santi dari belakang.

Karena aku dan Tomy sudah ejakulasi sebelumnya, kami mampu bertahan cukup lama. Selang 15 Menit Wulan mengerang, dia mengalami orgasme. cairan memeknya membasahi batang penisku. Wulan kemudian tersungkur ke lantai karena kelelahan. Tomy kemudian mencabut penisnya dari lubang memek Santi. Tomy berjongkok di selangkangan Ida. Perlahan dimasukannya batang penisnya ke lubang memek Ida. Aku tidak tinggal diam. Ku hampiri Santi dan kusetubuhi dia dari belakang. Tanganku mencengkram buah pantat Santi sementara penisku mengocok-ngocok lubang memeknya. Lubang memek Santi masih sempit. Mungkin karena pengalaman sex-nya belum sebanyak kakak dan saudaranya.
Berselang 30 menit, Tomy mengerang, tampaknya dia sudah mau “sampai”. Tomy mencabut penisnya dari lubang memek Ida, disemprotkannya cairan spermanya ke dada Ida. Sperma Tomy tampak membasahi payudara Ida. Tomy kemudian menyorongkan penisnya ke mulut Santi. Santi kemudian menjilati dan menyedot sisa-sisa sperma Tomy dari kepala penisnya. Santi juga sudah mau sampai, di sedotnya dengan keras batang penis Tomy sementara pantatnya terasa mengejang tanda Santi sudah orgasme. Tomy ambruk kelelahan ke lantai menyusul Wulan. Akupun sudah mau sampai. Ku tekan kuat-kuat batang penisku ke lubang memek Santi. Aku mengerang nikmat ketika spermaku muncrat membasahi dinding-dinding lubang memek Santi. Akhirnya kami berlima ambruk ke lantai karena kelelahan. Kami baru bangun ketika hari menjelang malam dan kami pun harus pulang karena keluarga Wulan akan segera sampai ke rumah.

Itulah pengalamanku yang tak akan aku lupakan. Pengalaman Orgy yang pertama dan terakhir bagiku. Ida dan Santi saat ini sudah menikah dan memiliki anak. Wulan menikah dengan Tomy tapi tak lama kemudian mereka bercerai. Aku tidak pernah berjumpa lagi dengan mereka. Hanya kenangan tentang mereka saja yang akan menemani hari-hariku ke depan.

Tamat

Baca Selengkapnya......

Abg SMU


Suatu hari Senen di bulan Oktober 2008, aku keluar dari rumah agak telat yaitu jam
06.45 pagi. Kuperhatikan anak2 sekolah yang biasanya ramai di sepanjang jalan
itu mulai agak sepi, mungkin mereka sudah mendapatkan kendaraan2 ke sekolahnya
masing2. Saat perjalananku mencapai ujung desa Bedulan ( tempat ini pasti
dikenal oleh semua orang karena sering terjadi tawuran antar desa sampai saat
ini ), kulihat ada seorang anak sekolah perempuan yang melambai-lambaikan
tangannya.


Setelah kulihat dibelakangku tidak ada kendaraan lain, aku mengambil
kesimpulan kalau anak sekolah itu berusaha mendapatkan tumpangan dariku dan
karena dia seorang diri disekitar situ maka segera kuhentikan kendaraanku serta
kubuka kacanya sambil kutanyakan, mau kemana dik ? Kulihat anak sekolah itu agak
cemas dan segera menjawab pertanyaanku, Paaaak boleh saya ikut sampai di SMA
——— (Maaf, nama sekolahnya terpaksa Blogger hapus), dari tadi kendaraan umum
penuh terus dan saya takut terlambat ? dengan wajah yang penuh harap. Yaaa…OK
lah….naik cepat kataku. Terima kasih paaak…katanya sambil membuka pintu mobilku.
Jarak dari sini sampai di sekolahnya kira2 10 Km dan selama perjalanan kuselingi
dengan pertanyaan2 ringan, sehingga aku tahu kalau dia itu duduk di kelas 3 SMU
di ——— dan bernama War— (maaf, namanya disamarkan oleh Blogger). Tinggi
badannya kira2 155 cm, warna kulitnya bisa dibilang agak hitam bersih dan tidak
cantik tapi manis dan menarik untuk dilihat, entah apanya yang menarik, mungkin
karena matanya agak sayu. Penampilan nya sangat sederhana tanpa make-up, maklum
saja perempuan tinggal di desa dan katanya orang tuanya adalah seorang petani.
Tidak terlalu lama, kendaraanku sudah sampai di daerah ——— dan War—
segera memberikan aba2..Ooom……sekolah saya ada di depan itu, katanya sambil
jarinya menunjuk satu arah di kanan jalan. Kuhentikan kendaraanku di depan
sekolahnya dan sambil menyalamiku War— mengucapkan terima kasih. Sambil turun
dari mobil, War— masih sempat bertanya..Oooom….besok pagi saya boleh ikut
lagi..nggak Oom, lumayan Oom….bisa naik mobil bagus kesekolah dan sekalian
menghemat ongkos…boleh yaa..Oom ? Aku tidak segera menjawab pertanyaan itu, tapi
kupandangi wajahnya, lalu kujawab…boleh boleh saja War— ikut Oom, tapi jangan
bergerombol ikutnya yaaa. Enggak deh Oom, saya cuma sendiri saja kok selama ini.
Setiap pagi sewaktu aku mencapai desa itu, War— sudah ada dipinggir jalan dan
melambaikan tangannya untuk menghentikan mobilku. Dalam setiap perjalanan dia
makin lama makin banyak bercerita soal keluarganya, kehidupannya di desa, teman2
sekolahnya dan dia juga sudah punya pacar di sekolahnya. Ketika kutanya apakah
pacarnya tidak marah kalau setiap hari naik mobil orang, War— bilang tidak
apa2 tapi tanpa ada penjelasan apapun, sepertinya dia enggan menceritakan lebih
jauh soal pacarnya. War— juga cerita bahwa selama ini dia tidak pernah
kemana-mana, kecuali pernah dua kali di ajak pacarnya piknik ke daerah wisata di
Kuningan.
Seminggu kemudian di hari Jum’at, waktu War— akan naik dimobilku kulihat
wajahnya sedih dan matanya bengkak seperti habis menangis dan War— duduk tanpa
banyak bicara. Karena penasaran, kusapa dia, War—….., habis nangis yaaaa…,
kenapa…..? coba War— ceritakan….siapa tahu Oom bisa membantu. War— tetap
membisu dan sedikit gelisah. Lama dia diam saja dan aku juga nggak mau
mengganggunya dengan pertanyaan2, tetapi kemudian dia berkata…Oom, saya habis
ribut dengan Bapak dan Ibu, lalu dia diam lagi. Kalau War— percaya pada Oom,
tolong coba ceritakan masalahnya apa, siapa tahu Oom bisa membantu, kataku
tetapi War— saja tetap membisu. Ketika mobilku sudah mendekati sekolahnya,
tiba2 War— berkata, Oom…boleh nggak War— minta waktu sedikit buat bicara
disini, mumpung masih belum sampai di sekolah. Mendengar permintaannya itu,
segera saja kuhentikan mobilku dipinggir jalan dan kira2 jaraknya masih 2 Km
dari sekolahnya.
Ada apa War…? Kataku. War— tetap diam dan sepertinya ada keraguan untuk
memulai berbicara. Ayoo..lah War (sebenarnya pengarang penuliskan tiga harus
terakhir dari namanya, tapi terpaksa oleh Blogger diganti jadi 3 huruf terdepan),
jangan takut atau ragu…ada apa sebenarnya, tanyaku lagi. Begini….Oom, kata
War—, lalu dia menceritakan bahwa tadi malam dia minta uang kepada orang
tuanya untuk membayar uang sekolahnya yang sudah tiga bulan belum dibayar dan
hari ini adalah hari terakhir dia harus membayar, karena kalau tidak dia tidak
boleh mengikuti ulangan2. Orang tuanya ternyata tidak mempunyai uang sama
sekali, padahal uang sekolah yang harus dibayar itu sebesar 80 ribu rupiah.
Alasan orang tua nya karena panen padi yang diharapkan telah punah karena hujan
yang terus menerus. Dan katanya lagi orang tuanya menyuruh dia berhenti sekolah
karena tidak mampu lagi untuk membayar uang sekolah dan mau dikawinkan dengan
tetangganya.
Aku tetap diam untuk mendengarkan cerita nya sampai selesai dan karena War—
juga terus diam, lalu kutanya…..teruskan cerita mu sampai selesai War. Dia tidak
segera menjawab tapi yang kulihat airmatanya terlihat menggenang dan sambil
mengusap air matanya dia berkata…Oom, sebetulnya masih banyak yang ingin War—
ceritakan, tapi saya takut nanti Oom terlambat kekantornya dan War— juga harus
ke sekolah, serta lanjutnya lagi… kalau Oom ada waktu dan tidak keberatan, saya
ingin pergi dengan Oom supaya saya bisa menceritakan semua masalah pribadi saya.
Setelah diam sejenak, lalu War— berkata lagi…Oom, kalau ada dan tidak
keberatan, saya mau pinjam uang Oom 80 ribu untuk membayar uang sekolah dan saya
janji akan mengembalikan setelah saya dapat dari orang tua saya.
Mendengar cerita War— walaupun belum seluruhnya, hatiku terasa tersayat dan
segera kurogoh dompetku dan kuambilkan uang 200 ribu dan segera kuberikan
padanya. Lho Oom, kok banyak benar…..saya takut tidak dapat mengembalikannya,
katanya sambil menarik tangannya sebelum uang dari tanganku dipegangnya.
War—….ambilah…nggak apa apa kok, sisanya boleh kamu belikan buku2 atau apa
saja….., saya yakin War— membutuhkannya dan segera kupegang tangannya sambil
meletakkan uang itu ditangannya dan sambil kukatakan…War—…ini nggak usah kamu
beritahukan kepada siapa2, juga jangan kepada orang tuamu….dan…War— nggak
perlu mengembalikannya.
Belum selesai aku menyelesaikan kata2ku, tiba2 saja dari tempat duduknya dia
maju dan mencium pipi kiriku sambil berkata…..terima kasih banyak Oom…,
Oom..sudah banyak menolong saya. Aku jadi sangat terkesiap dan berdebar…bukan
karena mendapat ciuman di pipiku, tapi karena tangan kiriku tersentuh buah
dadanya yang terasa sangat empuk sehingga tidak terasa kontolku menjadi tegang
dan sementara War— masih mencium pipiku, kugunakan tangan kananku untuk
membelai rambutnya dan kucium hidungnya.
Ayoo…War…sudah lama kita disini, nanti kamu terlambat sekolahnya. War— tidak
menjawab tapi kulihat dikedua matanya masih tergenang air matanya.
Ketika sudah sampai didepan sekolah nya sambil membuka pintu mobil, War—
berkata..Oom.., terima kasih yaaa..ooom dan kapan Oom ada waktu untuk mendengar
cerita War—. Kalau besok gimana…?, kataku. Boleh….oom, jawabnya cepat.
Lho..besok kan masih hari Sabtu dan War— kan harus sekolah, jawabku.
Sekali-kali mbolos kan nggak apa apa Oom…hari Sabtu kan pelajarannya tidak
begitu padat dan kurang penting, kata War—. Oklah…kalau begitu…War, kita
ketemu besok pagi ditempat biasa kamu menunggu.
Dalam perjalanan ke kantor setelah War— turun, masalah War— terasa
mengganggu pikiranku sehingga tidak terasa aku sudah sampai dikantor.
Sebelum pulang kantor, aku izin untuk tidak masuk besok Sabtu pada Boss ku
dengan alasan akan mengurus persoalan keluarga di Kuningan. Demikian juga waktu
malamnya kukatakan pada Istriku kalau aku harus ke Jakarta untuk urusan kantor
dan kalau selesainya telat terpaksa harus nginap dan pulang pada hari Minggu.
Besok paginya dengan berbekal 1 stel pakaian yang telah disiapkan oleh Istriku,
aku berangkat dan sampai di tempat yang biasa, kulihat War— tetap memakai baju
seragam sekolahnya. Setelah dia naik ke mobil, kembali kulihat matanya tetap
seperti habis menangis. Lalu kutanya…War…habis perang lagi yaaaa…?, soal apa
lagi….?. Oom, ceritanya nanti saja deh….katanya agak malas. Kita mau kemana
Oom…? Tanyanya.
Lho…..terserah War— saja….Oom sih ikut saja. Oom….saya kepingin ketempat yang
agak sepi dan nggak ada orang lain…., jadi kalau kalau War— nangis, nggak ada
yang melihatnya kecuali Oom. Sambil memutar mobilku kembali ke arah Cirebon, aku
berpikir sejenak mau ke tempat mana yang sesuai dengan permintaan War—, dan
segera teringat kalau di pinggiran kota Cirebon yang kearah Kuningan ada sebuah
lapangan Golf dan Cottage CPN. Segera saja kukatakan padanya..War—….tempat
yang sesuai dengan keinginanmu itu kayaknya agak susah, tapi……bagaimana kalau
kita ke CPN saja..? Dimana itu Oom dan tempat apaan…?tanya War—. Aku jadi agak
susah menjelaskannya, tapi kujawab saja…tempatnya sih nggak jauh yaitu sedikit
diluar Cirebon dan…..begini saja deh..War…, kita kesana dulu dan kalau War—
kurang setuju dengan tempatnya, kita cari tempat lain lagi. Setelah sampai
ditempat dan mendaftar di receptionist dan memesan minuman ringan serta
mengambil kunci kamarnya, segera aku kembali ke mobil dan kutanyakan pada
War—…gimana War….kamu mau disini..? lihat saja tempatnya sepi ( maklum saja
masih pagi-pagi. Receptionist nya saja seperti terheran-heran, sepertinya
berfikir kok ada tamu pagi2 sekali dan nomor mobilnya bukan dari luar kota ).
Setelah mobil kuparkir didepan kamar, sebelum turun kutanya dia
kembali…War…gimana…mau disini ? atau mau cari tempat lain ? War— tidak segera
menjawab pertanyaanku, tapi dia ikut turun dari mobil dan mengikutiku kearah
pintu kamar motel. Segera setelah sampai didalam, dia langsung duduk di tempat
tidur sambil memperhatikan seluruh ruangan. Karena kulihat dia tetap diam saja,
aku jadi merasa tidak enak dan segera kudekati dia yang masih tetap duduk di
pinggiran tempat tidur dan sambil agak berlutut, kucium keningnya beberapa saat
dan tiba2 saja War— memelukku dan terdengar tangisan lirih sambil
terisak-isak. Sambil masih memelukku, kuangkat berdiri dari duduknya dan
kuelus-elus rambutnya, sambil kucium pipinya serta kukatakan, War—…..coba
tenangkan dirimu…..dan ceritakan semua masalah mu pada Oom….., siapa tahu Oom
bisa membantumu dalam memecahkan masalahmu itu. War— masih saja memelukku tapi
senggukan tangisnya mulai mereda. Beberapa saat kemudian kubimbing dia kearah
tempat tidur dan perlahan kuterlentangkan War— ditempat tidur dan kurangkulkan
tangan kiriku di bahunya dan kupandangi wajahnya, sambil
kukatakan….War—…cobalah ceritakan masalahmu itu…..dan biar Oom bisa mengetahui
permasalahanmu itu.
War— tetap diam saja dan memejamkan matanya, tapi tak lama kemudian, sambil
menyeka airmatanya dia membuka matanya dan memandang kearahku yang jaraknya
antara wajahnya dan wajahku sangat dekat sekali.
Oom….., katanya seperti akan memulai bercerita, tapi lalu dia diam lagi.
War…..,kataku sambil kucium pipinya dan kuusap usapkan jari2 tangan kananku
dirambutnya….cerita lah.
Lalu War— mulai bercerita dan dia menceritakan secara panjang lebar soal
kehidupan keluarganya yang miskin, dia anak pertama dari 3 bersaudara, tentang
pacarnya di sekolah tapi lain kelas yang sudah 2 tahun pacaran dan sekarang
sudah meninggalkan dia karena mendapatkan pacar baru di kelasnya dan dia juga
menceritakan kalau orang tuanya sudah menjodohkan dengan tetangga nya yang sudah
punya istri dan anak, tapi kaya dan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah
War— dan dia harus segera berhenti dari sekolahnya karena akan dikawinkan pada
bulan Maret akan datang. War— katanya kepingin sekolah dulu dan belum pingin
kawin, apalagi kawin dengan orang yang sudah punya Istri dan anak. War— punya
keinginan mau lari dari rumahnya, tapi tidak tahu mau kemana. War— juga
menceritakan bahwa sebetulnya dia masih cinta kepada kawan sekolahnya itu,
apalagi dia sudah terlanjur pernah tidur bersama sewaktu piknik ke Kuningan
dulu, walaupun katanya dia tidak yakin kalau punyanya pacarnya itu sudah masuk
ke memeknya apa belum, karena belum apa2 sudah keluar katanya.
Jadi….gimana..Oom…, apa yang harus saya perbuat dengan masalah ini, katanya
setelah menyelesaikan ceritanya. War—……., kataku sambil kembali kuelus-elus
rambutnya dan kucium pipinya didekat bibirnya…..War—….masalahmu kok begitu
rumit, terutama persoalan lamaran tetanggamu itu. Begini saja War…..sebaiknya
kamu minta kepada orangtua mu untuk menunda perkawinan itu sampai kamu selesai
sekolah. Bilang saja…kalau ujian SMA mu hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Katakan lagi….sayang kalau biaya yang telah dikeluarkan selama hampir tiga tahun
di SMA harus hilang percuma tanpa mendapatkan Ijasah. War….sewaktu kamu
mengatakan ini semua, jangan pakai emosi, katakan dengan lemah lembut, mudah2an
saja orangtuamu mau mengerti dan mengundurkan perjodohanmu dengan tetanggamu
itu.
Kalau orangtuamu setuju, jadi kamu bisa konsentrasi untuk menyelesaikan
sekolahmu dan yang lainnya bisa dipikirkan kemudian. Setelah selesai memberikan
saran ini, lalu kembali kucium pipinya seraya kutanya…War…..bagaimana pendapatmu
dengan saran oom ini ?
Seraya saja War— bangkit dari tidurnya dan memelukku erat2 sambil menciumi
pipiku dan berkata..Ooom….terima kasih…atas saran oom ini…belum terpikir oleh
saya sebelumnya hal ini….Oom sangat baik terhadap War—….entah bagaimana
caranya saya membalas kebaikan Oom, dan terasa airmatanya menetes dipipiku.
Setelah diam sesaat, kembali kurebahkan badan War— terlentang dan kulihat dari
matanya yang tertutup itu sisa airmatanya dan segera kucium kedua matanya dan
sedikit demi sedikit cimmanku kuturunkan kehidungnya dan terus turun kepipi
kirinya, setelah itu kugeser ciumanku mendekati bibirnya. Karena War— masih
tetap diam dan tidak menolak, keberanianku semakin bertambah dan secara perlahan
lahan kugeser ciumanku kearah bibirnya, dan tiba2 saja War— menerkam dan
memelukku serta mencari bibirku dengan matanya yang masih tertutup. Aku
berciuman cukup lama dan sesekali lidahku kujulurkan kedalam mulutnya dan War—
mengisapnya. Sambil tetap berciuman, kurebahkan badan nya lagi dan tangan
kananku segera kuletakkan tepat diatas buah dadanya yang terasa sangat kenyal
dan sedikit kuremas. Karena tidak ada reaksi yang berlebihan serta War— bukan
saja mencium bibirku tapi seluruh wajahku, maka satu-satu kancing baju SMU nya
berhasil kulepas dan ketika kusingkap bajunya, tersembul dua bukit yang halus
tertutup Bh putih tipis dan ukurannya tidak terlalu besar. Ketika kucoba membuka
baju sekolahnya dari tangan kanannya, War— kelihatannya tetap diam dan malah
membantu dengan membengkokkan tangannya. Setelah berhasil melepas baju dari
tangan kanannya, segera kucari kaitan Bhnya dibelakang dan dengan mudah
kutemukan serta kulepaskan kaitannya, sementara itu kami masih tetap berciuman,
kadang dibibir dan sesekali diseluruh wajah bergantian. Bhnya pun dengan mudah
kulepas dari tangan kanannya dan ketika kusingkap Bhnya, tersembul buah dada
War— yang ukurannya tidak terlalu besar tapi menantang dan dengan putting
susunya berwarna kecoklatan. Dan dengan tidak sabar dan sambil meremas pelan
tetek kanannya, kuturunkan wajahku menyelusuri leher dan terus kebawah dan
sesampainya di teteknya, kujilati tetek War— yang menantang itu dan sesekali
kuhisap puting teteknya, sementara War— meremas remas rambutku seraya
terdengar suara lirih ….aaaaahhhh….aaaaaahh…. Oooomm….sssssshhhh….aaaahhh. Aku
paling tidak tahan kalau mendengar suara lirih seperti ini, serta merta kontolku
semakin tegang dan kugunakan kesempatan ini sambil tetap menjilati dan menghisap
tetek War—, kugunakan tangan kananku untuk menelusuri bagian bawah badan
War—. Ketika sampai di celana dalamnya serta kuelus elus memeknya, terasa
sekali ada bagian Cd yang basah. Sambil masih tetap menjilati tetek War—,
kugunakan jari tanganku menyusup masuk dari samping Cdnya untuk mencari bibir
memek nya dan ketika dapat dan kuelus, badan War— terasa menggelinjang dan
membukakan kakinya serta kembali terdengar aaaaahhh…..ssssshhhh……ssssshhh….
aaaaahhh. Aku jadi semakin penasaran saja mendengar suara War— mengerang lirih
seperti itu. Segera kulepas tanganku yang ada di memeknya dan sekarang kugunakan
untuk mencari kancing atau apapun yang ada di Rok sekolahnya untuk segera
kulepas. Untung saja rok sekolah yang dipakai adalah rok standard yaitu ada
kaitan sekaligus resleting, sehingga dengan mudah kutemukan dan kubuka kaitan
dan resletingnya, sehingga roknya menjadi longgar dibadan War—.
Lalu perlahan lahan kuturunkan badanku serta ciumanku menelusuri perut War—
seraya tanganku berusaha menurunkan rok nya. Roknya yang sudah longgar itu
dengan mudah ku turunkan ke arah kakinya dan kuperhatikan War— mengenakan Cd
warna merah muda dan kulihat juga memeknya yang menggunung didalam Cdnya.
Badan War— menggelinjang saat ciumanku menelusuri perut dan pada saat ciumanku
mencapai Cd diatas gunungan memeknya itu, gelinjang badan War— semakin keras
dan pantatnya seakan diangkat serta tetap kudengar suaranya yang lirih sambil
meremas-remas rambutku agak keras serta sesekali memanggil ..sssssssshhhh…
aaaaahh….. sssshhht….. ooom….. aaaahhhh. Sambil kujilati lipatan pahanya,
kuturunkan Cd nya perlahan-lahan dan setelah setengahnya terbuka, kuperhatikan
memek War— masih belum banyak ditumbuhi bulu sehingga terlihat jelas belahan
memeknya dan basah. Setelah berhasil melepas Cd nya dari kedua kaki War— yang
masih menjulur di lantai, kuposisikan badanku diantara kedua paha War— sambil
merenggangkan kedua pahanya. Dengan pelan pelan kujulurkan lidahku dan kujilati
belahan memek nya yang agak terbuka akibat pahanya kubuka agak lebar. Bersamaan
dengan jilatanku itu, tiba2 War— bangun dari tidurnya dan berkata
Jaaa…ngaaan…Ooom, sambil mencoba mengangkat kepalaku dengan kedua tangannya.
Karena takut War— akan marah, maka dengan terpaksa aku bangkit dan kupeluk
War— serta berusaha menidurkannya lagi sambil kucium bibirnya untuk
menenangkan dirinya. War— tidak memberikan komentar apa apa, tapi kami kembali
berciuman dan War— sepertinya lebih bernafsu dari sebelumnya dan lebih agresif
menciumi seluruh wajahku. Sementara itu tanganku kugunakan untuk melepas baju
dan Bh War— yang sebelah dan yang tadi belum sempat kulepas, War— sepertinya
mendiamkan saja, malah sepertinya membantuku dengan memiringkan badannya agar
bajunya mudah kulepas. Sambil tetap berciuman, sekarang aku berusaha untuk
melepas baju dan celanaku sendiri. Setelah aku berhasil melepas semua pakaianku
termasuk Cdku, lalu dengan harap harap cemas karena aku takut War— akan
menolaknya, aku menempatkan diriku yang tadinya selalu disamping kiri atau kanan
badan War—, sekarang aku naik diatas badan War—. Perkiraanku ternyata salah,
setelah aku ada di atas badan War—, ternyata dia malah memelukkan kedua
tangannya di punggungku sambil sesekali menekan nekan. Dalam posisi begini,
terasa kontolku agak sakit karena tertindih diantara badanku dan paha War—.
Karena tidak tahan, segera kuangkat kaki kananku untuk mencari posisi yang enak,
tapi bersamaan dengan kakiku terangkat, kurasakan War— malah merenggangkan
kedua kakinya agak lebar, tentu saja kesempatan ini tidak kusia2kan, segera saja
kutaruh kedua kakiku di bagian tengah kedua kakinya yang dilebarkan itu dan
sekarang terasa kontolku berada di atas memek War—. War— masih memelukkan
kedua tangannya di punggungku dan meciumi seluruh wajahku.
Sambil masih tetap kujilat dan ciumi selluruh wajahnya, kuturunkan tanganku
kebawah dan sedikit kumiringkan badanku, perlahan lahan kuelus memek War— yang
menggembung dan setelah beberapa saat lalu kupegang bibir memeknya dengan jariku
dan kurasakan kedua tangan War— serasa mencekeram di punggungku dan ketika
jari tengahku kugunakan untuk mengelus bagian dalam memeknya, terasa memek
War— sangat basah dan kurasakan badan bawah War— bergerak perlahan lahan
sepertinya mengikuti gerakan jari tanganku yang sedang mengelus dan meraba
bagian dalam memek nya dan sesekali ku permainkan kelentitnya dengan jari2ku
sehingga War— sering berdesis
sssssssssshh……..sssssssshhhh…..aaaaaahhhh….ssssshhh sambil kurasakan jari kedua
tangannya menusuk punggungku. Setelah sekian lama kupernainkan memeknya dengan
jariku, kemudian kulepaskan jariku dari memek War— dan kugunakan tangan
kananku untuk memegang kontolku serta segera saja kontolku kuarahkan ke memek
War— sambil kugosok gosokan keatas dan kebawah sepanjang bagian dalam memek
War—, serta kembali kudengar desis suara nya ssssssshhhh… sssshhhh… ooooom……
aaaaaaahh….sssssshhhh dan pantatnya diangkat naik turun pelan pelan. Karena
kulihat War— sudah sangat terangsang nafsunya, segera saja kuhentikan gerakan
tanganku dan kutujukan kontolku kearah bawah bagian memek nya dan setelah kurasa
pas, segera kulepaskan tanganku dan kutekan pelan pelan kontolku kedalam memek
War—. Kuperhatikan wajah War— agak mengerenyit seperti menahan rasa sakit
serta menghentikan gerakan pantatnya serta bersuara pelan tepat didekat
telingaku…. Aduuuhh … oooomm….Jangaaaannn …..sakiiittt…., Asiihh….takuuut…Oom.

Mendengar suaranya yang sedikit menghiba itu, segera kuhentikan tusukan kontolku
dan kuelus elus dahinya sambil kucium telinganya serta kubisikan ..tidak….apa
apa….. sayaaaang…. Oom …. pelan pelan saja….kok, untuk menenangkan ketakutan
War—. War— tidak segera menanggapi kata2ku dan tetap diam saja dengan tetap
masih memelukkan kedua tangannya di punggungku. Karena dia diam saja dan
memejamkan kedua matanya, segera secara perlahan lahan, kutusukan kembali
kontolku ke dalam memeknya dan terdengar lagi War— berkata lirih didekat
telingaku….aduuuuhh…..sakiiittt…. ooom,….. Asihhh….. takuuuuut, padahal
kurasakan kalau War— mulai lagi menggerakkan pantatnya perlahan lahan.
Mendengar kata2nya yang lirih ini, kembali kuhentikan tusukan kontolku tapi
masih tetap ditempatnya yaitu dilubang memeknya, dan kembali kuciumi bibir dan
wajahnya serta kuelus elus rambutnya sambil kubisiki….takut…apa…sayang…….War—
tidak segera menjawab pertanyaanku itu. Sambil menunggu jawabannya, kuteruskan
ciumanku dibibirnya dan War— mulai lagi melayani ciumanku itu dengan memainkan
lidahku yang kujulurkan kedalam mulut nya dan kurasakan War— mulai memindahkan
kedua tangannya dari punggungku ke atas pantatku. Aku tetap bersabar menunggu
dan tidak terburu buru untuk menusukkan kontolku lagi. Tetap dengan masih
menghisap lidahku, kurasakan kedua tangan War— sedikit menekan pantatku, entah
perintah supaya aku menusukkan kontolku ke memeknya atau hanya perasaanku saja.
Sementara aku diamkan saja dan dengan masih berciuman, kutunggu reaksi War—
selanjutnya. Ketika ciumanku kualihkan ke daerah dekat telinganya, kulihat
War— berusaha mengelak mungkin karena kegelian dan kembali kurasakan kedua
tangannya seperti menekan pantatku. Lalu kembali kulumat bibirnya dan perlahan
tapi pasti, kembali kutekan kontolku kedalam memeknya, tapi War— tidak kuberi
kesempatan untuk berkata-kata karena mulutnya kusumpal dengan mulutku dan
kontolku makin kutekankan kedalam memeknya serta kulihat mata War— menutup
rapat2 seperti menahan sakit. Karena kontolku belum juga menembus memeknya, lalu
sedikit kuangkat pantatku dan kembali kutusukkan kedalam memek War—
dan…….bleeeeeessssss….terasa kontolku sepertinya sudah menembus memek War— dan
aaaaaahhhh……..sakiiiiit….ooom….,kudengar suara War— sambil seperti menahan
rasa sakit dan berusaha menarik pantatku. Untuk sementara tidak kugerakkan
pantatku dan setelah kulihat War— mulai tenang dan kembali mau menciumi
wajahku, lalu perlahan lahan kutekan kontolku yang sudah menembus memek nya
supaya masuk lebih dalam lagi. Aaaaaaahhh…..oom….pelan..pelaaaan.., kudengar
War— berkata lirih…Iyaaaa….sayaaaang…ooom….pelah…pelan…., jawabku serta
kubelai rambutnya.

Setelah kudiamkan sebentar, lalu kugerakkan pantatku naik turun sangat pelan
agar War— tidak merasa kesakitan, dan ternyata berhasil, wajah War—
keperhatikan tidak tegang lagi sehingga pergerakan kontolku keluar masuk memek
War— sedikit kupercepat dan belum berapa lama terdengar suara
War—…..ooom……oooooom.. aaaaaduuuuhhh…

ooommm…aaaaaaahhh…..aaaadddduuuuuhh…aaaaaahh…ooom…, sambil kedua tangannya
mencengkeram punggungku dengan kuat dan menciumi keseluruhan wajahku dengan
sangat bernafsu dan badannya berkeringat, lalu War— berteriak agak keras
aaaaaaaaaaaaaaaahhhh….oooomm…..aduuuuuhhhhh…..lalu War— terkapar dan terdiam
lemas dengan nafas terengah engah. Rupanya Aku yakin kalau War— sudah mencapai
orgasmenya padahal nafsuku baru saja akan naik. Karena kulihat War— sepertinya
sedang kelelahan dengan kedua matanya tertutup rapat, jadi timbul rasa
kasihanku, lalu sambil kuseka keringat wajahnya kuciumi pipi dan bibirnya dengan
lembut, tapi War— tidak bereaksi dan tanpa kuduga di gigitnya bibirku yang
sedang menciumnya seraya berkata lirih….Oooom…..nakal…yaaaaa…., War— baru
sekali ini..merasakan hal seperti tadi…., sambil mencubit punggungku. Aku tidak
menjawab komentarnya tapi yang kuperhatikan adalah nafasnya sudah mulai teratur
dan secara perlahan lahan aku mulai menggerakkan kontolku lagi keluar masuk
memek War—. Kuperhatikan War— mulai terangsang lagi, War— mulai menghisap
bibirku dan mulai mencoba menggerakkan pantatnya pelan2 dan gerakannya ini
membuat kontolku seperti di pelintir pelintir keenakan. Gerakan kontolku keluar
masuk semakin kupercepat dan demikian juga War— mulai makin berani mempercepat
gerakan putaran pantatnya, sambil sesekali kedua tangannya yang dipelukkan
dipinggangku berusaha menekan sepertinya menyuruhku untuk memasukkan kontolku
kedalam memeknya lebih dalam lagi dan kudengar War— mulai bersuara lagi
..aaaaaaahh…..aaaaahh….ooooohhh….oommm…aaaaaaaaah….dan tidak terasa akupun mulai
berkicau …..aaaaaaacchhh….aaaaaahhh…Siiiihh…..enaaaakk….. teruuuuuus….Siiiih.
Ketika nafsuku sudah mulai memuncak dan kudengar juga nafas War— semakin
cepat, dengan perlahan lahan kupeluk badan War— dan segera kubalik badannya
sehingga sekarang War— sudah berada diatasku dan kupelukkan kedua tanganku di
pantatnya, sedangkan wajah War— ditempelkan diwajahku. Dengan sedikit makan
tenaga, kucoba menggerakkan pantatku naik turun dan setiap kali pantatku naik,
kugunakan kedua tanganku menekan pantat War— kebawah dan bisa kurasakan kalau
kontolku masuk lebih dalam di memek War—, sehingga setiap kali kudengar suara
nya sedikit keras …aaaaahhh….oooooh. Dan mungkin karena keenakan, sekarang
gerakan War— malah lebih berani dengan menggerakkan pantatnya naik turun
sehingga kedua tanganku tidak perlu menekannya lagi dan setiap kali pantatnya
menekan kebawah sehingga kontolku serasa masuk semuanya di memek War—,
kudengar dia bersuara keenakan ….aaaaahhh…..aaaaaaah disertai nafasnya yang
semakin cepat, demikian juga aku sambil berusaha menahan agar maniku tidak
segera keluar.

Gerakan War— semakin cepat saja dan kurasakan wajahnya semakin ditekankan
kewajahku sehingga kudengar nafasnya yang sangat cepat itu didekat telingaku dan
aduuuuuh…..aaaaaaahhh…..aaaahhh…ooommm….War—…..mauuuuu…keluaaaaaar…aaaaaaah.
Tungguuuuu….. Waaaaarrrr…….kitaaaa….samaaa….samaaaaaa… ooom…. Jugaaaaa …
mauuuu….. Aaaaaaaaaaahhhhh..aaaaaaaaaahhhhhh….Ooooooommm…..teriak War— sambil
mengerakkan pantatnya menggila dan akupun karena sudah tidak tahan menahan
maniku dari tadi segera kegerakkan pantatku lebih cepat dan
ccrreeetttt……ccrreeeeeett….ccccrrreeeeeett…dan aaaaaaaaahhhh…siiiiiiihh…. oooom
keluaaaaaaaar…… sambil kutekan pantat War— kuat2

Baca Selengkapnya......

Mimpi Basah



Kemarin malam gw mengantar pulang pacarku kerumahnya, yang berada di jalan patimura! hujan rintik2 membasahi kami, dan menambah suasana romantis, sesampainya disana gw dipaksa masuk oleh pacarku, kemudian gw masuk kedalam rumahnya yang lumayan besar, dan pada saat itu hanya ada neneknya, dan kemudian terjadilah


sebelumnya ada baiknya kita kenalan dulu

gw heri( nama asli ) seorang pelajar di salah satu sma swasta di lampung, pacarku bernama ida ( juga nama asli ) dia adik kelas ku, ida dan gw jadian sekitar 1 minggu yang lalu. ida seorang gadis cantik, bukan hanya cantik namun dia juga seorang yg taat beragama, dengan menggunakan jilbab dia nampak lebih mempesona dibanding wanita lainnya, itu yg membuatku jatuh hati padanya. dan gw sangat menghargainya, gw pacaran hanya sebatas bergandengan tangan saja, namun ada sesuatu yang membuat ku merasa there something wrong with ida . saat kami sedang berduaan di kampus dia selalu memulai untuk menciumku, gw menjadi salah tingkah, karena dia seorang wanita berjilbab, dan gw selalu meredamnya dengan tidak membalas ciumannya.

kita balik lagi ya ke cerita awal tadi****
gw sampai depan pintu rumahnya, kemudian ida menarik tangan ku ayo masuk dulu, tunggu hujan berhenti nanti kamu flu katanya membujukku. kemudian gw mengikutinya.
didepan rumahnya terdapat sebuah kandang yang berisi monyet2 kecil berteriak-teriak seakan akan menyambut kehadiranku tuh dia suka sama kamu tuh say ida merayu ku, gw cuma senyum2 aja, kemudian dia bergumam sendiri gw dulu ya ida berkata kpada monyet2nya itu.

lalu gw masuk keruang tamunya, disitu gw dikenalkan kepada neneknya. nampaknya keluarganya ramah.
gw langsung mengambil posisi duduk disofa panjang warna merah di ruang tamunya, kemudian ida datang sambil membawa handuk...sini sayang gw elapin kepalamu lalu dia mulai mengelapi rambutku dengan handuknya. belaiannya membuatku merinding sejadinya, apa lagi setelah agak kering dia melanjutkan dengan membelai rambut dan wajahku penuh dengan kasih saying i love u ida kataku berbisik didekatnya! senyuman menghiasi wajahnya. kemudian dia mendekatkan wajahnya kewajahku, kali ini gw sudah tidak tahan lagi, langsung gw melumat bibirnya yang tipis dan tanpa diduga ternyata dia membalasnya, ternyata dia seorang pakar ciuman.... gila tak kusangka sebelumnya, gadis berjilbab jago bgt ciumannya kemudian tanganku mulai membuka jilbabnya! astaga... gw baru saja melihat bidadari rambutnya panjang hitam! namun gw masih segan terhadapnya, gw tidak berani bertindak lebih jauh. dengan bibir masih melumat bibirku, tangannya menggapai tanganku dan mengarahkannya ke dadanya, dengan gemas dan sedikit deg2an gw mulai meraba bagian dada ida oh my god, tokednya lumayan besar men! desahan mulai terdengar dari mulutnya, uuhhhh, .... ahhhhh, isap putingku chieck katanya ah %@!#$& dia khan pake jilbab gw menjadi semakin pusing antara nafsu dan kewarasanku kian bertikai akhirnya gw tak tahan lagi..... gw langsung membuka bh nya sepasang toked menggantung indah ditubuh ida putih dengan puting berwarna hampir merah jambu langsung mulutku mengulum putingnya....membuat dia menjadi semakin menggelinjang ahkk say enak say ups....sebuah gerakan membuatku semakin terkejut. gw merasakan tangan ida telah masuk kedalam celana ku dan mulai meremas-remas kontol ku uhhhh nikmat bgt rasanya bro!

kemudian dia mulai menjilatiku dari mulai leher hingga perutku lalu sampailah ke adik gw, ida dengan sigap dan terlihat ahli melepaskan kancing celanaku dengan sebentar saja celana ku sudah merosot, tanpa disuruh pun dia mulai menjilati kontol gw gw seperti mimpi akkhhhh nikmat bgt!!!! kemudian gw menjadi bingung ketika dia merebahkan gw dan kemudian dia melepas celana bahannya dan dalam hitungan detik ddia tidak mengenakan sehelai benangpun.... lalu dia memposisikan dirinya dengan posisi 69!wowowoooo kerennn! ahhh harum gw mencium bau harum dari selangkangannya! gw langsung memainkan lidahku menusuk2annya kedalam liang kelaminnya atau memek nya!ida terlihat sangat terangsang hebat, namun dia terlalu asik menikmati mainan barunya trus sayangggg jangan berhenti... kemudian gw tersadar nenek kamu kemana ida? ups kemudian dia berhenti dan cepat-cepat jalan keruang tengah dengan mengendap-endap dia mengintip neneknya. tak lama ida kembali lagi lg nonton drama katanya padaku dengan pandangan nakalnya. ah gila memang ga ketahuan sahut ku??? tanpa banyak bisara dia langsung mencium bibirku seakan memberitahukan ku jangan banyak bicara!.dengan posisi membungkuk karena saat itu gw sedang tiduran di sofa, ida terus menciumiku sambil sesekali mengocok Kontol gw uhhhhhhh gw membalasnya dengan menggesek gesek jariku ke vaginanya!
lalu tak berapa lama iya mengambil posisi berada diatas pinggang gw langsung dia mengarahkan Kontol ku ke arah lubang memek nya ahhh.....dia terlihat ahli memasukannya
hampir masuk chick!!!! gw dikejutkan oleh tamparan keras di wajah ku! Chiecccckk woe bangun dahhhhhh siang ni ga berangkat sekolah say????? gw lihat sebuah wajah cantik! ida membangunkan gw dari mimpi basah dan jorok tentangnya!
ternyata tadi itu cuma mimpi gw kirain gw sunguhan ngentot si ida! Wakakakakaka…..
ida tetap seorang gadis berjilbab yang beriman dimata gw!hihihihi..dan sampai sekarang gw blom ngentot gadis berjilbab itu.

Baca Selengkapnya......